Rabu, 24 Oktober 2012

Metode Pembukuan Kas Kecil

Terdapat dua metode yang dikenal dalam pembukuan kas kecil yaitu: Metode imprest (imprest system) dan Metode Fluctuation (luctuation fund system) .

1. Metode imprest adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap, dan setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melakukan pencatatan, tetapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya, kemudian pada waktu tertentu yang telah ditetapkan, atau apabila dan kas kecil habis, baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pembukuan  tersebut. Kemudian pemegang kas mengajukan pengisian kembali kepada bendahara. Besarnya dana pengisian kembali sebesar jumlah pengeluaran yang tertera dalan bukti-bukti pengeluaran sehingga besarnya dana kas kecil akan kembali tetap jumlahnya seperti semula. Pengisian kembali baru dapat dilakukan oleh bendahara setelah memeriksa bukti-bukti pengeluaran dan sisa dana kas kecil yang ada dan memastikan kesesuaian antara bukti pengeluaran dan sisa kas yang tersedia,

Langkah-langkah operasional dalam Imprest System :

1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang dana kas kecil diserahi sejumlah uang tunai yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan cukup dalam jangka  waktu tertentu misalnya satu minggu atau satu bulan
2. Dana kas kecil digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil
3. Setelah jangka waktu tertentu atau dana tunai kas kecil hampir habis dilakukan pengisian kembali sebesar jumlah dalam pembukuan atau sebesar bukti-bukti pengeluaran.

Keuntungan metode imprest  adalah menghemat waktu bagi pemegang dana kas kecil karena tidak diganggu dengan pencatatan setiap kali terjadi pengeluaran.

2. Metode Fluctuation (Fluctuation Fund System)/Metode berubah yaitu metode dimana pengisian kas kecil dalam waktu tertentu selalu sama. Pemegang dana kas kecil harus selalu melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap kali terjadi pengeluaran atas kas kecil. Karena pengeluaran yang dilakukan tidak sama sedangkan pengisian kembali kas kecil pada setiap periode selalu sama maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan pengeluaran yang terjadi.

Sumber :
Rumsari Hadi Sumarto, Lukas Dwiantara, Sekretaris Profesional , Kanisius, 2004