Oleh : EKO JAYA
Disampaikan dalam Rapat Dinas SMP Dharma Pertiwi
Sabtu, 8 Desember 2012
Kurikulum tahun 2004 atau yang lebih dikenal
dengan istilah Kurikulum berbasis kompetensi melalui penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebentar lagi akan mengalami perkembangan menjadi
kurikulum 2013. Meskipun satuan
pendidikan masih tetap diharuskan membuat dan menyusun kurikulum sendiri yang
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah serta memperhatikan potensi
daerah masing-masing tetapi secara substansial pengembangan kurikulum 2013 akan
merubah kondisi nyata proses kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Uji publik kurikulum
2013 yang saat ini sedang dilakukan oleh Kemendikbud merupakan bagian dari
proses pemberlakuan kurikulum tersebut pada tahun 2013. Melalui uji publik, pemerintah
berharap masyarakat luas akan mengetahui kurikulum tersebut, sosialisasi
sekaligus juga dijadikan sebagai internal
dan external evaluation yang dapat
memberikan masukan mengenai kurikulum dimaksud untuk dilakukan analisa dan
revisi sehingga akan diterima secara luas, tidak memiliki daya tolak yang
tinggi, serta dapat secara nyata dilaksanakan tidak hanya pada level birokrasi
tetapi juga pada level fungsi yaitu satuan pendidikan dengan berbagai kondisi
dan persoalannya yang beragam.
Pengertian
Kurikulum
Secara
Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya
pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal
dari dunia olah raga pada zaman Romawi
Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari
garis start sampai garis finish.
Dalam
bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam
qamus Tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan
Secara terminologi banyak sekali para ahli pendidikan yang
mendefinisikan tentang
kurikulum seperti:
- Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow)
- Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
- Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru ( Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6)
- Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6)
- Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan memanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6)
- Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7)
- Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7)
- Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
- Kurikulum mengandung konten (suject matter), pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen dari entri skil yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
- Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil)
Dalam Undang-Undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan
melalui tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pengembangan
Kurikulum 2013
Kurikulum tahun 2006
atau KTSP dinilai masih belum maksimal meningkatkan capaian pendidikan, menurut
pemerintah kurikulum 2006 masih memuat sejumlah permasalahan
diantaranya:
- Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional;
- Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
- Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum;
- Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global;
- Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
- Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan
- Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Permasalahan-permasalahan
inilah yang kemudian memunculkan beberapa alasan bagi pengembangan kurikulum
2013 yaitu:
- Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran;
- Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan];
- Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat,
- Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
- tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
- kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
- Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
Elemen
Perubahan pada Pengembangan Kurikulum 2013 untuk SMP
Elemen
|
Deskripsi
|
Kompetensi
Lulusan
|
Adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
|
Kedudukan
Mata Pelajaran
(ISI)
|
Kompetensi
yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran
dikembangkan dari kompetensi
|
Pendekatan
(ISI)
|
Mata
pelajaran
|
Struktur
Kurikulum (Matapelajaran dan alokasi waktu) (ISI)
|
|
Proses
Pembelajaran
|
|
Penilaian
|
|
Ekstrakurikuler
|
Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, Dll
Perlunya ekstra kurikuler partisipasi
aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
|
Komparasi
struktur kurikulum
Kurikulum SMP Dharma Pertiwi 2012-2013
KOMPONEN
|
Alokasi Waktu Minimal Per Minggu (JP)
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
A. Mata Pelajaran
|
||||
1.
|
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2.
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4.
|
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
5.
|
IPA
|
4
|
4
|
4
|
6.
|
IPS
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
8.
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9.
|
Penjas
|
2
|
2
|
2
|
10
|
TIK
|
2
|
2
|
2
|
B. MULOK
|
||||
11.
|
Bahasa Sunda
|
2
|
2
|
2
|
12.
|
PLH
|
2
|
2
|
2
|
13.
|
Aqidah Akhlak
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
|
36
|
32
|
32
|
Pengembangan kurikulum 2013
KOMPONEN
|
Alokasi Waktu Minimal Per Minggu (JP)
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
Kelompok A
|
||||
1.
|
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
IPA
|
5
|
5
|
5
|
6.
|
IPS
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
Kelompok B
|
||||
1.
|
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Penjasorkes (termasuk muatan lokal)
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Prakarya (termasuk muatan lokal)
|
3
|
3
|
3
|
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
|
38
|
38
|
38
|
Implikasi
pengembangan kurikulum 2013 terhadap SMP Dharma Pertiwi
No
|
Komponen Usulan Rancangan
Kurikulum 2013
|
Implikasi
|
1
|
Kurikulum
disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dalam ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
|
|
2
|
Menggunakan mata pelajaran sebagai
sumber kompetensi dan substansi pelajaran
|
|
3
|
Menggunakan
pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, menalar,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
|
|
4.
|
Implementasi kurikulum 2013 akan
diberlakukan pada :
·
Kelas
VII TP 2013-2014
·
Kelas
VII & VIII TP 2014-2015
·
Seluruh
kelas TP 2015-2016
|
|
5
|
Meminimumkan
jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangi menjadi 10 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
· TIK menjadi sarana pembelajaran pada
semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
· Muatan lokal menjadi materi pembahasan
Seni Budaya dan Prakarya
· Mata pelajaran Pengembangan Diri
diintegrasikan ke semua mata pelajaran
|
|
6
|
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative science dan integrative social studies,
bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
|
|
7
|
Bahasa Inggris
diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa
|
|
8
|
Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari
perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian
|
|
9.
|
Pramuka menjadi
ekstrakurikuler wajib
|
|
Penutup
Pengembangan
kurikulum 2013 saat ini sedang dalam uji
publik di Kemendikbud, meskipun belum benar-benar dinyatakan berlaku tetapi pengembangan dan perubahan
pada kurikulum ini patut untuk dicermati untuk kemudian diantisipasi
implikasinya baik bagi Sekolah terlebih bagi guru.
Antisipasi bagi guru
dimaksud adalah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun pelajaran
2013-2014. Guru harus merencanakan alokasi waktu dan kesiapan waktu mengajar,
menyesuaikannya dengan jam mengajar di sekolah lain dan mengambil keputusan
yang menyangkut pekerjaan masing-masing guru.
Hal yang lebih
penting lagi, guru harus bersiap menyongsong kurikulum 2013 dengan kesiapan
mengemban keinginan kurikulum yaitu pengembangan dan peningkatan kualitas guru
dalam seluruh kompetensinya baik pedagogis, profesional, sosial maupun
kepribadian.
Tulisan ini dibuat
sebagai bagian dari tanggungjawab penulis sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum dalam menyiapkan dan mensosialisasikan pengembangan kurikulum 2013.
Isi yang terkandung didalamnya diambil dari berbagai sumber terutama bahan uji
publik pengembangan kurikulum 2013. Sementara analisa implikasi kurikulum
adalah hasil analisa komparatif penulis antara pengembangan kurikulum 2013 dan
kondisi nyata yang ada saat ini, hasil analisa penulis mungkin saja berbeda
dengan hasil analisa orang lain. Tetapi sebagai bagian dari sosialisasi dan
upaya memperkaya literatur, tulisan ini patut untuk dibaca oleh stake holders di SMP Dharma Pertiwi.
Semoga Bermanfaat.