I used to think that running an organization was
equivalent to conducting a symphony orchestra. But I don't think that's quite
it; it's more like jazz. There is more improvisation. — Warren Bennis
Dalam organisasi apapun, kepemimpinan merupakan titik
sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. Keberhasilan sebuah organisasi banyak ditentukan oleh faktor
kepemimpinan dan banyak pula organisasi yang mencari pemimpin dengan
kepemimpinan yang handal semua untuk tujuan agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Kepemimpinan diuraikan sebagai “process of social influence in which one person can enlist the aid and support of others in the accomplishment of a common task".
Seperti yang pernah dinyatakan oleh Chemers
M. (1997) dalam Teori
Kepemimpinan Integratif yang
diterbitkan oleh Lawrence Erlbaum Associates, Publishers, Sementara Alan
Keith of Genentech
States
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah " ultimately about creating a way for people
to contribute to making something extraordinary happen." Sedang Ken
"SKC" Ogbonnia menyimpulkan
kepemimpinan dengan "effective leadership is the ability to successfully integrate and
maximize available resources within the internal and external environment for the attainment of organizational or societal
goals."
Dari beberapa pendapat mengenai kepemimpinan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses kemampuan mempengaruhi
orang lain dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
Edwin A. Locke & Associates
(1991) menyatakan bahwa terdapat empat faktor esensi dari kepemimpinan yaitu :
1. Motif dan bakat kepemimpinan
2. Pengetahuan, keahlian dan kemampuan
3. Visi
4. Penerapan misi
1. Motif dan bakat kepemimpinan
2. Pengetahuan, keahlian dan kemampuan
3. Visi
4. Penerapan misi
Jika mengaitkan antara pengertian kepemimpinan dan empat
faktor esensi tersebut, faktor pengetahuan, keahlian dan kemampuan adalah faktor
sentral keberhasilan kepemimpinan.
Motif
Motif adalah alasan-alasan manusia
yang melatar belakangi mereka untuk melakukan suatu kehendak (Wikipedia
t.thn.)
sedangkan Winkel, 1996 (dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), menyatakan bahwa motif
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu
demi mencapai suatu tujuan tertentu kemudian Azwar (dalam DR. Nyayu Khodijah,
2006), menyimpulkan bahwa Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan
dalam diri seseorang yang disadari atau tidak disadari yang membawa kepada
terjadinya suatu perilaku.
Kesimpulan dari beberapa pendapat tentang
motif tersebut adalah motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal
dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dorongan dan kekuatan yang timbul dari
dalam diri seseorang merupakan faktor awal untuk melakukan sesuatu dalam upaya
mencapai tujuan tertentu, tetapi motivasi sekuat dan sebesar apapun tidak akan
dapat mencapai tujuan jika tidak didukung oleh pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang sesuai dengan arah tujuan dan pencapaiannya. Motivasi dapat menjadi
lemah dan mengendur ketika pada tahap implementasi dari usaha pencapaian tujuan
tidak cukup mampu karena tidak mengetahui pengetahuan yang cukup, keahlian yang
memadai serta kemampuan yang handal dalam mencapai tujuan. Motivasi perlu
dimunculkan, dipelihara dan dikembangkan dan dengan cara bersamaan membangun
pengetahuan, keahlian dan kemampuan.
Bakat
Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sumber:
http://id.shvoong.com Crow dan Crow menyatakan bahwa bakat merupakan
kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam sedangkan
pernyataan William B. Michael bahwa bakat adalah kapasitas seseorang dalam
melakukan tugas, yang sedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan. Brigham
juga menyimpulkan bahwa bakat merupakan kondisi, kualitas, atau sekumpulan
kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance/kinerja)
setelah individu mendapat latihan sementara Woodworth dan Marquis mendefinisikan
bakat sebagai prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes
khusus selain itu Guilford menyatakan bahwa bakat adalah kemampuan kinerja yang
mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.
(mahera.net)
Seperti
halnya motivasi, bakat yang dimiliki tidak cukup untuk dapat melakukan
pencapaian tujuan. Seorang pemimpin perlu membangun pengetahuan, keahlian, dan
memperkaya kemampuan dalam hal kepemimpinan. Pemimpin tidak boleh hanya mengandalkan bakat
kepemimpinan yang dimiliki, tetapi harus terus melakukan upaya untuk menambah
pengetahuan, keahlian dan kemampuan bakatnya agar mampu menerapkan kepemimpinan
sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Visi dan Pencapaian Visi
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi
merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat
dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want
to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat
krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat
juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti
yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah
pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan
cita-cita masa depan.
Jadi dapat disimpulakan bahwa visi
adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin
dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Berbicara visi tentu saja tidak akan
terlepas dari misi. Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do).
Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut.
Menurut Drucker (2000:87), Pada
dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan
misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud
aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan
menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta,
2004:8) Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi
merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi
yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang
nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian Visi.
Faktor pengetahuan, keahlian dan
kemampuan akan terlihat kentara pada saat dibicarakan tentang visi dan misi
(pencapaian visi) sebab visi mengandung cita-cita yang akan dituju, dan misi
merupakan tindakan nyata untuk mencapai misi. Dalam konteks ini cita-cita tidak
akan tercapai tanpa usaha nyata yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin
dengan kemampuan kepemimpinan yang ditunjang oleh pengetahuan, keahlian dan kemampuannya.
Dari paparan ini jelas terlihat bahwa peran sentral
faktor pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dari seorang pemimpin amat penting.
Pemimpin tidak boleh hanya memiliki motivasi tinggi dan mengandalkan bakat yang
dimiliki. Pemimpin juga harus melakukan langkah
dan tindakan nyata dan tidak hanya sekedar membuat cita-cita melalui visi dan
misi tanpa berbuat apapun, kesemuanya itu membutuhkan pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang harus terus di up date
setiap saat agar motivasi tidak terhenti, bakat tidak hilang serta mampu mencapai
tujuan seperti yang dicanangkan dalam visi dan misi.
Casino Bonus Code 2021 - DRMCD
BalasHapusThe new casino no deposit 부천 출장안마 bonus code 광명 출장마사지 is a no deposit bonus. The bonus code is also present 태백 출장샵 on most other 수원 출장마사지 bonuses such as Free Spins, Rating: 4.5 · 8 reviews 여주 출장샵