Senin, 10 Oktober 2011

4 Faktor Esensi Kepemimpinan



I used to think that running an organization was equivalent to conducting a symphony orchestra. But I don't think that's quite it; it's more like jazz. There is more improvisation. — Warren Bennis

Dalam organisasi apapun, kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Keberhasilan sebuah organisasi banyak ditentukan oleh faktor kepemimpinan dan banyak pula organisasi yang mencari pemimpin dengan kepemimpinan yang handal semua untuk tujuan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan diuraikan sebagai  process of social influence in which one person can enlist the aid and support of others in the accomplishment of a common task". Seperti yang pernah dinyatakan oleh Chemers M. (1997) dalam Teori Kepemimpinan Integratif  yang diterbitkan oleh Lawrence Erlbaum Associates, Publishers,  Sementara Alan Keith of Genentech States menyatakan bahwa kepemimpinan adalah " ultimately about creating a way for people to contribute to making something extraordinary happen." Sedang Ken "SKC" Ogbonnia menyimpulkan kepemimpinan dengan "effective leadership is the ability to successfully integrate and maximize available resources within the internal and external environment for the attainment of organizational or societal goals."

Dari beberapa pendapat mengenai kepemimpinan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses kemampuan mempengaruhi orang lain dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.

Edwin A. Locke & Associates (1991) menyatakan bahwa terdapat empat faktor esensi dari kepemimpinan yaitu :
1. Motif dan bakat kepemimpinan
2. Pengetahuan, keahlian dan kemampuan
3. Visi
4. Penerapan misi

Jika mengaitkan antara pengertian kepemimpinan dan empat faktor esensi tersebut, faktor pengetahuan, keahlian dan kemampuan adalah faktor sentral keberhasilan kepemimpinan.  
Motif
Motif adalah alasan-alasan manusia yang melatar belakangi mereka untuk melakukan suatu kehendak (Wikipedia t.thn.) sedangkan Winkel, 1996 (dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), menyatakan bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu kemudian Azwar (dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), menyimpulkan bahwa Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan dalam diri seseorang yang disadari atau tidak disadari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku.

Kesimpulan dari beberapa pendapat tentang motif tersebut adalah motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu.

Dorongan dan kekuatan yang timbul dari dalam diri seseorang merupakan faktor awal untuk melakukan sesuatu dalam upaya mencapai tujuan tertentu, tetapi motivasi sekuat dan sebesar apapun tidak akan dapat mencapai tujuan jika tidak didukung oleh pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang sesuai dengan arah tujuan dan pencapaiannya. Motivasi dapat menjadi lemah dan mengendur ketika pada tahap implementasi dari usaha pencapaian tujuan tidak cukup mampu karena tidak mengetahui pengetahuan yang cukup, keahlian yang memadai serta kemampuan yang handal dalam mencapai tujuan. Motivasi perlu dimunculkan, dipelihara dan dikembangkan dan dengan cara bersamaan membangun pengetahuan, keahlian dan kemampuan.

Bakat
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sumber: http://id.shvoong.com  Crow dan Crow menyatakan bahwa bakat merupakan kualitas yang dimiliki  oleh semua orang dalam tingkat yang beragam sedangkan pernyataan William B. Michael bahwa bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan tugas, yang sedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan. Brigham juga menyimpulkan bahwa bakat merupakan kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance/kinerja) setelah individu mendapat latihan sementara Woodworth dan Marquis mendefinisikan bakat sebagai prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus selain itu Guilford menyatakan bahwa bakat adalah kemampuan kinerja yang mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual. (mahera.net)
Seperti halnya motivasi, bakat yang dimiliki tidak cukup untuk dapat melakukan pencapaian tujuan. Seorang pemimpin perlu membangun pengetahuan, keahlian, dan memperkaya kemampuan dalam hal kepemimpinan.  Pemimpin tidak boleh hanya mengandalkan bakat kepemimpinan yang dimiliki, tetapi harus terus melakukan upaya untuk menambah pengetahuan, keahlian dan kemampuan bakatnya agar mampu menerapkan kepemimpinan sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Visi dan Pencapaian Visi
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Berbicara visi tentu saja tidak akan terlepas dari misi. Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut.

Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8) Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Faktor pengetahuan, keahlian dan kemampuan akan terlihat kentara pada saat dibicarakan tentang visi dan misi (pencapaian visi) sebab visi mengandung cita-cita yang akan dituju, dan misi merupakan tindakan nyata untuk mencapai misi. Dalam konteks ini cita-cita tidak akan tercapai tanpa usaha nyata yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin dengan kemampuan kepemimpinan yang ditunjang oleh pengetahuan, keahlian dan kemampuannya.

Dari paparan ini jelas terlihat bahwa peran sentral faktor pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dari seorang pemimpin amat penting. Pemimpin tidak boleh hanya memiliki motivasi tinggi dan mengandalkan bakat yang dimiliki.  Pemimpin juga harus melakukan langkah dan tindakan nyata dan tidak hanya sekedar membuat cita-cita melalui visi dan misi tanpa berbuat apapun, kesemuanya itu membutuhkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang harus terus di up date setiap saat agar motivasi tidak terhenti, bakat tidak hilang serta mampu mencapai tujuan seperti yang dicanangkan dalam visi dan misi.

1 komentar:

  1. Casino Bonus Code 2021 - DRMCD
    The new casino no deposit 부천 출장안마 bonus code 광명 출장마사지 is a no deposit bonus. The bonus code is also present 태백 출장샵 on most other 수원 출장마사지 bonuses such as Free Spins,  Rating: 4.5 · ‎8 reviews 여주 출장샵

    BalasHapus